FUNGSI OLI
Minyak pelumas (oli)
mempunyai kualitas jenis dan tujuan penggunaan yang berbeda-beda,
semua jenis oli mencantumkan kode-kode yang jelas terhadap kegunaan
dan fungsinya.
Kode yang tertera
pada kemasan kaleng minyak pelumas itu menunjukan tipe dan dalam
kaleng, Telah lulus dalam pengujian (test) oleh lembaga-lembaga
Internasional yang dianggap paling berwenang untuk menentukan
standart mutu minyak pelumas, Lembaga atau badan Internasional yang
melakukan test bersama itu adalah :
API :
American Petrolium Institute
ASTM :
American Society for Testing Material
SAE :
Society of American Engineers
Kode SAE menunjukan
tingkat kekentalan (viscosity), kode yang diberikan oleh API yang
menggunakan huruf-huruf :
Mesin Bensin :
SA,SB,SC,SD,SE
Mesin Diesel :
CA,CB,CC,CD
KLASIFIKASI MESIN
BENSIN
SE :
Kode klasifikasi tertinggi untuk mobil-mobil penumpang, didasarkan
oleh pabrik untuk digunakan pada semua mobil buatan tahun 1972 ke
atas, dibandingkan dengan pelumas lain kode SE mempunyai daya
pelingdung lebih besar terhadap oksidasi, korosi (karat) dan kotoran
yang timbul akibat suhu tinggi.
SD
: Satu tingkat di bawah SE, minyak pelumas SD dibuat khusus untuk
mobil-mobil buatan tahun 1978-1970 dan beberapa mobil penumpang
tertentu keluaran tahun 1971.
SC :
Sebelum kode SC dahulu yang digunakan adalah kode MS dan khusus dibut
untuk mobil-mobil keluaran tahun 1967, Tipe SC merupakan minyak
pelumas bermutu tinggi karena mengandung addictive (campuran untuk
meningkatkan kualitas) yang dapat mencegah karat dan mengandung bahan
yang dapat mencegah besi menjadi keropos.
SB :
Tergolong minyak pelumas mutu rendah yang sebelumnya menggunakan kode
ML-MM, mengandung addictive yang menghambat tumbuhnyakarat, oksidasi
oli dan keausan pada mesin, hanya sesuai untuk mobil-mobil keluaran
tahun 1950-an.
SA :
Tergolong minyak pelumas yang dikategorikan paling rendah dan dinilai
tidak memenuhi mutu standart, tidak ada kendaraan yang cocok
menggunakan minyak pelumas tipe tersebut.
KLASIFIKASI MESIN
DIESEL
C :
Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut hanya sesuai digunakan pada
mesin diesel, Kode C ini selalu disertai oleh huruf lain, umumnya C
atau D.
CC :
Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut sangat cocok untuk mesin
diesel kendaraan bermotor, mulai dari mobil penumpang sampai ke truk
yang digunakan untuk tugas-tugas berat (heavy duty trucks).
CD :Menunjukan
bahwa minyak pelumas tersebut cocok untuk digunakan setiap mobil
penumpang diesel, meskipun diperlengkapi dengan turbo charger,
mesin-mesin truk besar sampai ke mesin alat-alat besar.
SE/CC
: Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut serbaguna, dapat digunakan
untuk mobil-mobil penumpang bermesin atau diesel dan truk-truk besar.
ANGKA KEKENTALAN
Angka-angka di
belakang kode SAE menunjukan kekentalan minyak pelumas pada suhu
tertentu, makin tinggi angka, makin kental minyak pelumas tersebut
dan makin berat bobotnya, jika angka itu disertai oleh W (winter),
maka batas kekentalannya diukur pada batas suhu nol derajat
Fahrenhait (C-17,8° dibawah nol), minyak pelumas menjadi encer jika
dipanaskan tetapi minyak pelumas kualitas baik proses menjadi encer
itu dapat dihambat karena pemakaian addictive, maka banyak pelumas
10W, pada suhu C-98,9° memiliki kekentalan yang sama seperti SAE 30,
40, 50. Kualitas seperti ini juga dimiliki oleh minyak pelumas dengan
kekentalan majemuk (multi Viscosity) yang dapat digunakan untuk
segala macam iklim dan cuaca, misalnya 10W-30, 10W-40 dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar