Senin, 15 Juli 2013

FUNGSI OLI

FUNGSI OLI
Minyak pelumas (oli) mempunyai kualitas jenis dan tujuan penggunaan yang berbeda-beda, semua jenis oli mencantumkan kode-kode yang jelas terhadap kegunaan dan fungsinya.
Kode yang tertera pada kemasan kaleng minyak pelumas itu menunjukan tipe dan dalam kaleng, Telah lulus dalam pengujian (test) oleh lembaga-lembaga Internasional yang dianggap paling berwenang untuk menentukan standart mutu minyak pelumas, Lembaga atau badan Internasional yang melakukan test bersama itu adalah :
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society for Testing Material
SAE : Society of American Engineers

Kode SAE menunjukan tingkat kekentalan (viscosity), kode yang diberikan oleh API yang menggunakan huruf-huruf :

Mesin Bensin : SA,SB,SC,SD,SE
Mesin Diesel : CA,CB,CC,CD


KLASIFIKASI MESIN BENSIN

SE : Kode klasifikasi tertinggi untuk mobil-mobil penumpang, didasarkan oleh pabrik untuk digunakan pada semua mobil buatan tahun 1972 ke atas, dibandingkan dengan pelumas lain kode SE mempunyai daya pelingdung lebih besar terhadap oksidasi, korosi (karat) dan kotoran yang timbul akibat suhu tinggi.

SD : Satu tingkat di bawah SE, minyak pelumas SD dibuat khusus untuk mobil-mobil buatan tahun 1978-1970 dan beberapa mobil penumpang tertentu keluaran tahun 1971.

SC : Sebelum kode SC dahulu yang digunakan adalah kode MS dan khusus dibut untuk mobil-mobil keluaran tahun 1967, Tipe SC merupakan minyak pelumas bermutu tinggi karena mengandung addictive (campuran untuk meningkatkan kualitas) yang dapat mencegah karat dan mengandung bahan yang dapat mencegah besi menjadi keropos.

SB : Tergolong minyak pelumas mutu rendah yang sebelumnya menggunakan kode ML-MM, mengandung addictive yang menghambat tumbuhnyakarat, oksidasi oli dan keausan pada mesin, hanya sesuai untuk mobil-mobil keluaran tahun 1950-an.

SA : Tergolong minyak pelumas yang dikategorikan paling rendah dan dinilai tidak memenuhi mutu standart, tidak ada kendaraan yang cocok menggunakan minyak pelumas tipe tersebut.

KLASIFIKASI MESIN DIESEL
C : Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut hanya sesuai digunakan pada mesin diesel, Kode C ini selalu disertai oleh huruf lain, umumnya C atau D.

CC : Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut sangat cocok untuk mesin diesel kendaraan bermotor, mulai dari mobil penumpang sampai ke truk yang digunakan untuk tugas-tugas berat (heavy duty trucks).

CD :Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut cocok untuk digunakan setiap mobil penumpang diesel, meskipun diperlengkapi dengan turbo charger, mesin-mesin truk besar sampai ke mesin alat-alat besar.

SE/CC : Menunjukan bahwa minyak pelumas tersebut serbaguna, dapat digunakan untuk mobil-mobil penumpang bermesin atau diesel dan truk-truk besar.


ANGKA KEKENTALAN
Angka-angka di belakang kode SAE menunjukan kekentalan minyak pelumas pada suhu tertentu, makin tinggi angka, makin kental minyak pelumas tersebut dan makin berat bobotnya, jika angka itu disertai oleh W (winter), maka batas kekentalannya diukur pada batas suhu nol derajat Fahrenhait (C-17,8° dibawah nol), minyak pelumas menjadi encer jika dipanaskan tetapi minyak pelumas kualitas baik proses menjadi encer itu dapat dihambat karena pemakaian addictive, maka banyak pelumas 10W, pada suhu C-98,9° memiliki kekentalan yang sama seperti SAE 30, 40, 50. Kualitas seperti ini juga dimiliki oleh minyak pelumas dengan kekentalan majemuk (multi Viscosity) yang dapat digunakan untuk segala macam iklim dan cuaca, misalnya 10W-30, 10W-40 dan sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar